Apa beda farmasi dan apoteker? Keduanya berbeda dalam beberapa hal, misal: pendidikan dan ilmunya. Farmasi adalah jurusan dengan strata S1 sedangkan apoteker adalah profesi yang ditempuh setelah lulus dari farmasi. Ilmu yang didapatkan di apoteker lebih menjurus dan berfokus pada 2 hal, yaitu farmasi industri dan farmasi klinis atau komunitas.
Hak dan tanggung jawab keduanya juga berbeda. Apoteker harus melalui sumpah apoteker dan memiliki tanggung jawab yang besar terkait sumpahnya tersebut.
Informasi lebih lanjut mengenai perbedaan farmasi dan apoteker, silakan ikuti postingan ini. Jangan lupa share juga ke teman-teman kamu. Mungkin mereka membutuhkan.
Beda Farmasi dan Apoteker
Jurusan farmasi adalah salah satu jurusan favorit di setiap tahunnya, walaupun sebagian dari mahasiswa farmasi ini dulunya bercita-cita lain. Sebagian memilih farmasi karena tidak diterima ujian masuk di jurusan kedokteran.
Sebagian yang lain memang sudah bercita-cita dan memiliki target untuk masuk dunia farmasi. Biasanya golongan ini adalah golongan yang sudah mengetahui apa itu farmasi dan dunia kerja farmasi. Prospek kerja farmasi sangat luas dan sangat luar biasa. Baca tentang prospek kerja kuliah di jurusan farmasi yang telah kami posting.
Ketidaktahuan atau keterlambat tahuan tentang apa itu farmasi menyebabkan sebagian mahasiswa atau mahasiswi tidak bertahan di tahun pertama kuliah di sini. Untuk itu, baca postingan ini sampai selesai untuk tahu apa farmasi itu.
Kemudian apa beda farmasi dengan apoteker?
Sebagian orang menanggap farmasi dan apoterek itu adalah sama. Padahal berbeda. Farmasi adalah jurusan S1 yang dilalui dengan kuliah selama 4 tahun, sedangkan apoteker adalah profesi yang baru bisa ditempuh pasca lulus dari S1 farmasi.
Lulusan farmasi menyadang titel S.Farm sedangkan lulusan farmasi yang melanjutkan serta lulus dari apoteker menyandang gelar S.Farm., Apt.
Apoteker Bukan Hanya Penjaga Apotek dan Farmasi bukan hanya Peracik Obat
Farmasi Adalah
Farmasi adalah jurusan (program studi) yang berfokus mempelajari cara-cara mencampur, meracik dan membuat formulasi sediaan obat. Juga mengidentifikasi, menganalisis, mengolah dan menghasilkan sediaan obat yang memenuhi standar kualitas.
Farmasi ini adalah jurusan dengan gabungan ilmu antara ilmu kimia dan ilmu kesehatan. Termasuk dalam bidang medis.
Jika kamu ingin masuk dalam bidang medis dan senang dengan ilmu kesehatan serta pelajaran kimia, kamu cocok kuliah di jurusan ini.
Kuliah di S1 farmasi dilalui dengan waktu rata-rata 4 tahun, terkadang lebih karena mata kuliah di sini relatif tidak mudah. Mempelajari banyak mata pelajaran, misalnya:
- Anatomi fisiologi manusia
- Anatomi fisiologi tumbuhan
- Kimia:
- Kimia dasar
- Kimia organik
- Kimia anorganik
- Kimia analisa
- Biokimia
- Teknologi Sediaan:
- Sediaan Padat
- Sediaan Cair
- Sediaan Semi Padat
- Farmasetika dan ilmu resep
- Farmakologi
- Farmakoterapi
- Swa medikasi
- Obat Tradisional
- Materia Medika
- Parasitologi
- Dan banyak materi lainnya yang luar biasa. Baca postingan kami tentang penjelasan masing-masing materi kuliah di farmasi belajar apa ya.
Kuliah di farmasi juga diwarnai dengan praktikum di laboratorium. Praktikum ini sangat padat dilalui selama kuliah di S1 farmasi. Terkadang ada 2-3 praktikum setiap semesternya. Satu SKS praktikum kadang dilalui dengan 6-8 jam di laboratorium setiap minggunya.
Yang memiliki jiwa peneliti pasti senang kuliah di sini.
Oh ya, setelah lulus kuliah 4 tahun di jurusan farmasi, kamu akan mendapatkan title S. Farm. Jadi seperti: Nama Kamu, S.Farm.,
Lulusan farmasi bekerja sebagai tenaga teknis kefarmasian. Belum bisa menjalankan apotek sendiri.
Untuk itu biasanya perlu untuk melanjutkan studi di profesi apoteker. Profesi apoteker dilalui selama 1 tahun atau 2 semester dengan fokus pembelajaran yang lebih mendalam lagi.
Apoteker Adalah
Apoteker gampangnya adalah lulusan dari studi di profesi apoteker yang idealnya dilalui selama 2 semester. Kuliah di profesi apoteker ini otomatis harus lulusan dari S1 farmasi dulu. Jadi dasarnya adalah ilmu-ilmu yang didapatkan selama kuliah di S1 farmasi.
Apoteker biasanya dijuruskan menjadi beberapa jurusan. Masing-masing jurusan memiliki fokusnya masing-masing.
Misalkan jurusan apoteker industri dan jurusan apoteker klinik atau komunitas atau rumah sakit.
Jurusan industri tentu akan dijejalkan dengan berbagai ilmu terkait industri, mulai dari standarisasi pengolahan obat, manajemen industri, purchasing, produksi, formulasi obat, quality control (QC), quality assurance (QA), IPAL (limbah) dan berbagai ilmu terkait industri farmasi. Tidak hanya obat, tapi juga kosmetik, makanan dan minuman.
Sedangkan jurusan rumah sakit atau klinis atau komunitas berfokus pada ilmu-ilmu pelayanan obat kepada pasien. Didalami kembali tentang farmakoterapi obat termasuk efek samping obat dan ilmu resep. Pelayanan farmasi apoteker kepada pasien harus selalu memenuhi standar dan terus ditingkatkan. Pharmaceutical care istilahnya.
Ilmu psikologi pun diajarkan di sini. Karena terkait psikologis menghadapi pasien.
Lulusan apoteker darikedua jurusan tersebut akan melalui sumpah apoteker setelah lulus. Mengenai isi sumpah apoteker bisa dilihat di Bphn.go.id
Apoteker Pengelola Apotek atau penanggung jawab apotek bisa dari kedua jurusan tersebut
Setelah mengucapkan sumpah apoteker dapat menjadi penanggung jawab atau pengelola apotek, namun harus melalui lika-liku perijinan terlebih dahulu.
Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi apoteker pengelola apotek. Jika berdasarkan pada PerMenkes RI No.184/Menkes/Per/II/1995 antara lain:
- Ijazahnya sudah terdaftar di Departemen Kesehatan.
- Telah mengucapkan sumpah Apoteker.
- Mempunyai Surat Izin Kerja (SIK) dari Menteri Kesehatan.
- Memenuhi syarat kesehatan fisik dan kesehatan mental untuk melaksanakan tugas sebagai Apoteker.
- Tidak sedang bekerja di perusahaan farmasi dan juga tidak menjadi APA di apotek yang lain.
Lulusan apoteker yang memenuhi persyaratan tersebut (baik dari apoteker industri maupun komunitas) tetap dapat menjadi apoteker pengelola apotek.
Beda Farmasi Sama Apoteker ternyata Sangat Mendasar. Lanjutkanlah pendidikanmu hingga menjadi apoteker.
Setelah membaca tulisan di atas sangat jelas jika farmasi dan apoteker itu berbeda. Jika kamu kuliah di S1 farmasi alangkah baiknya jika melanjutkan ke profesi apoteker, karena pada kenyataannya kuliah di apoteker relatif lebih mudah daripada di S1 farmasi.
Apalagi jika kamu sudah menguasai dasar ilmunya selama S1 farmasi.
Berapa Lama Kuliah Farmasi dan Kuliah Apoteker
Kuliah d S1 farmasi idealnya dilalui selama 4 tahun atau melalui 8 SKS. Walaupun di dunia kuliah, kebanyakan lulus S1 farmasi lebih dari 4 tahun. Ada mata kuliah yang harus diperdalam sehingga mendapatkan nilai C saja tidak cukup.
Termasuk praktikumnya. Beberapa praktikum juga harus dikuasai. Jangan puas jika mendapatkan nilai C dalam praktikum. Dapatkanlah nilai A. Praktikum tidak hanya terkait dengan kemampuan akal mu namun juga keterampilan sebagai farmasi.
Jadi kuliah di farmasi idealnya adlaah 4 tahun. Oh ya, 4 tahun ini sudah termasuk dengan masa KKN dan pengerjaan Skripsi ya.
Sedangkan profesi apoteker, idealnya dilalui dengan 1 tahun atau 2 SKS. Biasanya 1 semester pendalaman ilmu sedangkan semester berikutnya kerja lapangan, misal di apotek, rumah sakit atau industri.
Ada juga universitas yang mengkombinasikan profesi apoteker dengan S2 kefarmasian. Jadi melalui 2 tahun pembelajaran (atau 4 SKS), lulusannya otomatis mendapatkan titel apoteker dan Magister Farmasi.
Wow Banget.
Dunia Farmasi Melalui Berbagai Praktikum di Laboratorium
Dunia farmasi selalu diwarnai dengan praktikum di laboratorium. Praktikum ini bagi sebagian mahasiswa dan mahasiswi sangatlah menyenangkan, terutama yang memiliki jiwa sebagai peneliti.
Ada banyak praktikum yang dilewati selama kuliah, mulai dari kimia organik, kimia analitik, farmasetika, ilmu resep, formulasi sediaan dan banyak praktikum lainnya.
Setiap praktikum, farmasi selalu menggunakan jas laboratorium. Jas laboratorium harus memiliki standar yang baik sehingga dapat berfungsi sebagai alat proteksi diri (APD). Percayakan pemesanan jas laboratorium Anda di grosirjaslab.com, jas lab nya murah dan berkualitas. Cek postingan kami tentang jas lab.
Kesimpulan
Farmasi dan Apoteker itu beda. Sudah itu saja kesimpulannya. 😀
Rincannya baca di postingan di atas ya. Hehehe.