Apa itu simplisia? Jawaban singkatnya adalah: simplisia adalah bahan alami yang digunakan sebagai bahan pembuatan obat tanpa mendapatkan pengolahan apapun juga. Kecuali dinyatakan lain (maksudnya mendapatkan perlakukan khusus). Simplisia ini disimpan dalam keadaan kering.
Tujuan disimpan dalam keadaan kering adalah untuk menjaga simplisia tidak rusak dan tahan lebih lama. Dilakukan pengeringan agar terhindar dari pertumbuhan jamur (kapang) dan mikroba lainnya.
Lebih jauh tentang simplisia, baca postingan ini, akan kami jelaskan degnan selengkap-lengkapnya. Jangan lupa share juga informasi ini kepada teman-teman kamu. Mungkin mereka membutuhkan.
Pengertian Simplisia Menurut Farmakope
Menurut buku farmakope Indonesia, buku wajib para farmasi dan apoteker. Simplisia ialah bahan alam yang dipergunakan sebagai obat alam. Simplisia ini belum diolah dengan pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan.
Pengertian di atas adalah pengertian menurut buku farmakope Indonesia edisi III.
Pelajaran mengenai simplisia ini didapatkan dalam mata kuliah farmasi. Baca postingan kami tentang farmasi belajar apa untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai mata kuliah di farmasi.
Macam-Macam Simplisia
Simplisia dibagi menjadi 3 berdasarkan asal bahannya, yaitu:
- Simplisia hewani
- Simplisia mineral
- Simplisia nabati. Yang nabati dibagi berdasarkan bahan yang diambil:
- biji
- buah
- daun
- bunga
- kulit batang
- umbi lapis
- rimpang
Pembuatan Simplisia
Dalam penyiapan dan pembuatannya ada 3 tahapan yang harus diperhatian, yaitu:
- Bahan baku
- Proses pembuatan
- Cara pengemasan dan penyimpanan
Jika ketiga tahapan ini tidak sempurna, bahan baku bisa cepat rusak seperti tumbuh kapang atau jamur dan bakteri yang menyebabkan kualitas turun atau bahkan tidak bisa digunakan kembali.
Tahapan pembuatan simplisia secara lebih jauh:
1. Bahan Baku
Kualitas bahan baku adalah yang utama, baik itu simplisia nabati, hewani atau mineral. Jika bahan bakunya nabati, perlu diperhatikan juga apakah berasal dari tanaman liar atau tanaman budidaya. Keduanya mendapatkan perlakuan yang berbeda.
- Tanaman liar
Simplisia dari tanaman liar maksudnya adalah diambil dari tanaman yang tumbuh secara liar dan bukan budidaya. Walaupun sebenarnya tanaman dapat dibudidayakan, tetapi karena kebiasaan dan mungkin karena faktor nilai ekonomi, maka hanya didapatkan dari yang tumbuh liar saja.
Ada kelemahan jika menggunakan tanaman liar, antara lain kesulitan menjaga stok simplisia. Jika tanaman melangka maka ada kemungkinan pengepul mencampur dengan bahan lain.
Kelemahan lainnya adalah menjaga kualitas bahan. Tidak ada salahnya jika kita mengecek kadar bahan berkhasiat dari pengepul, terutama saat pertama kali membeli bahan baku dari mereka. Dengan cara ini kita dapat memilah mana pengepul yang dapat dipercaya.
- Tanaman budidaya
Simplisia dari tanaman budidaya memiliki banyak sekali keuntungan dibandingkan tanaman liar, salah satunya adalah penampilan tumbuhan dan kandungan bahan berkhsiat homogen dan merata. Ini berarti kualitas dapat terjaga atau ajeg.
Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit serta perhatikan selama budidaya seperti iklim, tempat tumbuh, pemupukan, waktu panen, pengolahan pasca panen.
Penanaman dengan monokultur lebih diutamakan daripada tumpang sari. Dengan monokultur, kualitas bahan baku dapat lebih terjaga.
Waktu pemanenan penting
Pemanenan pun harus dilakukan pada saat yang tepat agar mendapatkan bahan berkhasiat yang optimal. Kandungan kimia dalam tumbuhan tidak saja tidak akan sama sepanjang waktu. Ini juga tergantung dengan bahan apa yang diambil.
2. Proses Pembuatan
Setelah proses pemanenan, tergantung dari bagian yang hendak diambil, kemudian simplisia diproses dengan langkah sebagai berikut:
- Sortasi basah
Sortasi basah adalah pemilahan awal setelah pemanenan. Tujuan sortasi basah ini adalah untuk menjaga simplisia dari tanaman lain dan dari pengotor seperti krikil, tanah , serangga, dan lain-lain. - Pencucian
Setelah disortir, berikutnya adalah pencucian. Pencucian sebaiknya menggunakan air PAM atau ledeng bukan air sungai. Air sungai banyak kontaminannya. Setelah dicuci, berikutnya ditiriskan untuk membuang sisa-sisa air.
Untuk bahan berupa rimpang, dapat ditambahkan kalium permanganat sebanyak seperdelapan ribu yang berguna untuk menekan angka kuman. - Perajangan
Tujuan perajangan adalah untuk membuatnya lebih cepat kering. Perajangan ini sebaiknya menggunakan pisau berbahan stainless steel dan bukan dari besi agar tidak ada reaksi antara bahan dengan besi (redoks).
Perajangan dapat menggunakan mesin atau manual. Yang perlu diperhatikan adalah ketebalannya. Jika terlalu tebal, pengeringan memakan waktu lama dan memungkinkan tumbuhnya jamur. Sedangkan jika terlalu tipis dapat memungkinkan hilangnya zat berkhasiat yang hendak diambil.
- Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mencegah tumbuhnya jamur. Beberapa jamur dapat bersifat aflatoksin atau dapat berbahayabagi tubuh yang mengkonsumsinya. Aflatoksin dari jamur Aspergilus flavus dapat menyebabkan kanker hati.
Tentang pengeringan, lebih dijelaskan di bawah. - Sortasi kering
Setelah bahan kering, dilakukan sortasi kembali dari zat pengotor seperti bahan organik asing atau dari simplisia yang rusak akibat proses sebelumnya. - Pengepakan dan penyimpanan
3. Cara Pengemasan dan Penyimpanan Simplisia
Pengepakan menyesuaikan dengan kondisi zat berkhasiat. Jika mengandung mintak atsiri maka jangan disimpan di wadah plastik karena baunya menyerap di bahan plastik.
Sebaiknya disimpan dikarung goni agar mudah dipak, mudah dipindah dan disimpan (tinggal tumpuk). Pengepakan harus diberi label agar mengetahui identitas, jumlah, mutu dan cara penyimpanan. Selain itu informasi tanggal pengolahan juga harus tercantum agar mudah dalam pencatatan.
Tempat penyimpanan (gudang) juga harus memenuhi syarat seperti: harus bersih, tidak lembab, sirkulasi udara yang baik, penerangan cukup dan matahari tidak masuk dengan bebas. Selain itu juga dibuat agar terhindar dari banjir, serangga dan tikus yang dapat merusak simplisia.
Perlakukan sistem FIFO (first In First Out). Simplisia yang pertama kali masuk gudang yang digunakan terlebih dahulu.
Alasan Pembuatan
Kenapa bahan baku harus diolah terlebih dahulu dan tidak langsung diproduksi? Tujuannya karena untuk mempersiapkan bahan. Jangan sampai ada pengotor yang ikut diproduksi. Selain itu terkadang proses produksi dilakukan bertahap mengikuti kapasitas produksi.
Kenapa Simplisia Harus Dikeringkan
Tujuan pengeringan yang utama adalah mencegah timbulnya jamur atau kapang dan kuman. Jamur Aspergilus flavus bersifat aflatoksin yang dapat menyebabkan kanker hati.
Dengan pengeringan membuat bahan menjadi yang tidak mudah rusak dan zat aktif di dalamnya dapat terjaga. Bahan kering ini dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama daripada yang basah. Berkurangnya kadar air dapat menghentikan reaksi enzimatik sehingga penurunan mutu dapat dicegah.
Kenapa Simplisia Harus Dihaluskan
Sedangkan alasan kenapa simplisia harus dihaluskan adalah erat kaitannya dengan proses ekstraksi bahan berkhasiat. Dengan menghaluskan bahan baku ini, penarikan bahan berkhasiat menjadi lebih optimal.
Macam ekstraksi antara lain:
- maserasi
- perklorasi
- sokletasi
- infusa
- fraksinasi
- dekokta
- digestasi
Proses ekstraksi bisa dilakukan di skala laboratorium atau skala produksi. Biasanya pelaku ekstraksi ini menggunakan jas laboratorium saat bekerja. Jas laboratorium harus memenuhi persyarata. Beli jas laboratorium di konveksi grosir jas lab yang berpengalaman ya.
Kesimpulan
Kesimpulannya simplisia adalah bahan alami yang akan dijadikan obat namun harus melewati berbagai proses terlebih dahulu seperti: sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan.
Dengan pengolahan yang benar, mutu bahan berkhasiat di dalamnya dapat terjaga dan dapat digunakan pada saatnya.
Jangan lupa bagikan tulisan ini kepada teman-teman kamu ya.