Apa saja yang termasuk hewan percobaan? Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang di luar dunia farmasi atau yang jarang melakukan praktikum di laboratorium. Mereka yang melakukan praktikum farmasetika atau biologi atau kedokteran pasti familiar dengan hewan uji lab.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai apa itu hewan uji lab dan apa saja yang termasuk ke dalam hewan uji laboratorium ini.
Bagikan artikel ini kepada teman-teman kamu, mungkin mereka membutuhkan.
Apa saja yang termasuk hewan percobaan?
Hewan yang termasuk hewan percobaan antara lain: mencit, tikus (biasanya tikus putih), dan kelinci. Ini adalah yang sering digunakan sebagai hewan percobaan di laboratorium. Yang lainnya, lebih jarang tetapi digunakan sebagai hewan percobaan juga, antara lain: kucing, anjing, ampibi, lalat, ikan, dan primata (seperti monyet).
Hewan-hewan percobaan ini sangat berguna dalam kelangsungan hidup manusia, terutama dalam percobaan obat-obatan baru. Sebelum digunakan kepada manusia, obat baru harus dicobakan terlebih dahulu kepada hewan uji percobaan.
Terdata sebanyak 115 juta hewan yang digunakan untuk percobaan setiap tahunnya di laboratorium. Data ini didapatkan dari Humane Society Internasional.
Kenapa mencit dijadikan hewan percobaan?
Kita ambil mencit sebagai contoh. Pertanyaan selanjutnya: kenapa mencit dijadikan hewan percobaan? Apa saja keuntungan menjadikan hewan ini sebagai hewan laboratorium?
Menurut Foundation for Biomedical Research (FBR), mencit dan tikus digunakan sebagai hewan percobaan dengan porsi 95%. Artinya, dari seluruh percobaan laboratorium yang menggunakan hewan, 95% diantara hewannya adalah mencit dan tikus.
Oh ya, sebelum lanjut, mencit dan tikus ini sedikit berbeda. Tikus besar (Ratt) memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pada mencit (Mus). Keduanya berwarna putih, walaupun Ratt memiliki warna yang lain.
Kemudian ada beberapa alasan mencit digunakan sebagai binatang percobaan, antara lain:
- mencit mudah dipelihara dan beradaptasi dengan lingkungannya.
- reproduksinya cepat
- mudah dibudidayakan (sekarang penjual mencit sudah banyak bertebaran di seantero pulau Jawa. Terutama kota yang ada fakultas kedokteran, gizi, farmasi dan sains lainnya).
- usianya pendek (2-3 tahun). Usia pendek ini memiliki keuntungan tersendiri. Artinya, dalam 2-3 tahun kita bisa mengetahui efek dari pemberian obar atau makanan disepanjang usia mencit.
- Tikus relatif jinak. Bandingkan dengan hewan lain ya.
- Harganya murah karena reproduksinya yang cepat tadi.
- Tikus ini mirip manusia, proses biologi dan hidupnya mirip manusia. Berbagai kondisi yang ditemukan pada manusia pun juga sering ditemukan di tikus atau mencit.
Kenapa Hewan Uji Harus diPuasakan?
Kenapa hewan uji harus dipuasakan? Termasuk tikus dan mencit. Mereka harus dipuasakan selama 18 jam sebelum dilakukan uji. Puasa di sini bukan berarti tidak minum. Hewan uji atau hewan laboratorium tetap diberi minum selama jam puasanya.
Tujuan hewan uji dipuasakan adalah agar tidak ada makanan yang mempengaruhi proses pengujian. Bisa jadi obat tertentu berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi tikus. Untuk itulah tikus harus dipuasakan terlebih dulu.
Saat peneliti atau praktikan menguji hewan ini, mereka haruslah menggunakan jas laboratorium. Salah satu penjual jas lab terpercaya adalah grosirjaslab.com. Cek halaman utama website ini.
Kenapa Penelitian Menggunakan Mencit Jantan?
Tujuan penelitian menggunakan mencit jantan adalah karena mencit jantan tidak mengalami masa esterus. Karena itulah, mencit jantan lebih digunakan karena lebih homogen samplingnya. Dengan objek yang lebih homogen diharapkan hasil uji menjadi lebih akurat.
Oh iya, esterus yang dimaksud adalah perubahan fisiologis yang terjadi secara berkala pada kebanyakan mamalia betina akibat hormon-hormon reproduksi. Seperti menstruasi pada manusia.
Kesimpulan
Ada banyak hewan yang bisa dijadikan hewan percobaan atau hewan uji seperti tikus, mencit, kelinci dan hewan lainnya. Salah satu hewan uji tersebut adalah mencit. Digunakan mencit karena “mirip” dengan manusia.