Perbedaan grosir dan eceran terletak pada jumlah barang yang dijual dan siapa pembelinya. Grosir adalah penjualan dalam jumlah besar dan ditujukan kepada selain konsumen langsung, misal penjualan kepada pedagang lain, pengecer, reseller atau kepada institusi dan perusahaan. Sedangkan eceran adalah penjualan satuan (dalam jumlah kecil) yang biasanya ditujukan kepada konsumen langsung.
Perbedaan keduanya, kami jelaskan secara terperinci pada postingan berikut. Jangan lupa share tulisan ini kepada teman-teman kamu. Mungkin mereka butuh.
Apa Beda Grosir dan Eceran
Penjualan secara grosir dan ecer adalah berbeda. Ada beberapa perbedaan yang mendasar di antara keduanya. Kami tulisakan dalam bentuk tabel berikut:
No | Perbedaan | Grosir | Eceran |
1. | Jumlah barang yang di jual | Dijual dalam jumlah besar. | Dijual dalam jumlah kecil. |
2. | Harga | Harga lebih murah dari pada ecer. | Harga konsumen. Lebih mahal daripada harga grosir. |
3. | Pembeli | Pedagang lain seperti pengecer, reseller atau menjual kepada institusi dan perusahaan. | Konsumen langsung |
Pada masa sekarang ini, pedagang grosir bisa menjangkau pelanggannya langsung kepada konsumen akhir. Konsumen akhir yang mengetahui berapa grosir dari barang yang hendak dia beli, terkadang berubah menjadi membeli dalam jumlah grosir dari pada membeli ecer.
Untuk melindungi penjual ritel (pengecer), biasanya penjual grosir memberlakukan minimal pembelian (minimal order). Pembeli baru boleh membeli dengan harga grosir jika membelinya dalam jumlah tertentu. Membeli ecer di tempat grosir tetap dikenakan harga ecer.
Dunia jualan online pada masa sekarang ini dapat memperpendek jalur penjualan barang. Konsumen dapat berhubungan langsung dengan pedagang grosir.
Kenapa Grosir Lebih Murah
Harga grosir lebih murah dibandingkan ecer karena grosir menjual barangnya kepada penjual lain seperti para mengecer atau para reseller. Grosir juga menjual kepada instansi atau perusahaan yang membeli dalam jumlah banyak juga.
Penjual grosir tidak mengambil keuntungan yang banyak persatuan barang yang dijual. Mereka lebih mendahulukan kuantitas. Dengan keuntungan yang sedikit tetapi dibeli dalam jumlah banyak, maka profit yang diperoleh oleh grosir juga besar.
Contohnya adalah grosirjaslab.com yang menjual jas laboratorium secara grosir, mengambil keuntungan yang kecil tetapi memberlakukan minimal order.
Selisih harga antara grosir dan ecer bisa jadi terpaut kecil atau malah terpaut jauh. Untuk itu, konsumen harus pandai dalam memilih tempat membeli barangnya.
Grosir Jualan Online
Tidak sedikit penjual grosir yang masuk ke dunia online. Mereka mencari konsumen langsung melalui dunia online.
Pedagang grosir yang baik memberlakukan minimal order untuk melindungi pedagang ecer. Jika konsumen akhir bisa mendapatkan harga grosir saat membeli satuan, maka harga pasar akan rusak.

Cara Menilai Penjual Grosir di Dunia Online
Carilah pedagang grosir di online yang mempunyai reputasi yang baik. Hendaknya pilih pedagang dengan:
- Menggunakan website profesional atau berbayar, bukan website gratisan. Lebih baik jika memiliki dan mencantumkan marketplace atau medsosnya.
- Menggunakan foto produk yang asli, bukan foto yang dicomot dari google atau website orang lain. Menggunakan foto dengan kualitas baik tetapi asli, jauh lebih baik daripada menggunakan foto berkualitas profesional tetapi foto hasil crop.
- Menampilkan testimoni asli dari pelanggan.
Contoh website grosir -> https://grosirjaslab.com/grosir-jas-lab/ cek juga testimoni asli penjualan grosir di website tersebut.
Kesimpulan Perbedaan antara Grosir dengan Ecer
Grosir dan ecer berbeda:
- Grosir menjual dalam jumlah besar sedangkan ecer menjual satuan.
- Harga grosir lebih murah daripada ecer.
- Grosir menjual barangnya kepada penjual lagi (reseller atau pengecer) dan juga kepada instansi atau perusahaan.
Keduanya berbeda.