Apa Itu Farmasi Klinis

Menanggapi pertanyaan apa itu farmasi klinis, kami dari grosirjaslab.com membuat artikel khusus membahas farmasi klinik secara lengkap. Farmasi klinis adalah ilmu farmasi yang fokus meningkatkan pelayanan kefarmasian. Sering disebut juga farmasi klinik atau farmasi komunitas.

Menurut definisi dari Siregar (2004), farmasi klinis adalah suatu keahlian khas atau khusus dari ilmu kesehatan yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan penggunaan obat yang aman serta sesuai dengan kebutuhan pasien. Dilakukan penerapan pengetahuan dan juga berbagai fungsi terspesialisasi dalam merawat pasien. Farmasi klinis memerlukan pendidikan khusus dan pelatihan yang terstruktur.

Tujuan adanya farmasi klinis adalah untuk memberikan pelayanan dari farmasi kepada pasien secara maksimal.

Baca tulisan ini sampai habis ya. Kami berikan secara detail apa itu sejarah farmasi klinis, apa saja yang dipelajari, serta jurusan farmasi klinis di Yogyakarta. Share juga ke teman-temanmu. Mungkin mereka butuh informasi ini.

Sejarah jurusan farmasi klinis yang belum semua orang tahu

Istilah mengenai farmasi klinis ini muncul pertama kali di Amerika Serikat sekitar tahun 1960. Berawal dari masyarakat yang tidak puas terhadap praktek pelayanan kesehatan di negara itu.

Sebelum era industri farmasi

Sebelum tahun 1960, fungsi para farmasi ialah menyediakan, meracik dan mendistribusikan produk berkhasiat obat. Dibutuhkan di apotek hanya sebagai peracik obat saja.

Periode setelahnya, yaitu pada saat industri meningkat pesat, termasuk industri farmasi, menyebabkan obat diproduksi dalam skala industri (masif) atau jumlah banyak. Hal ini menyebabkan tugas farmasi berubah.

Dalam melayani resep dari dokter, farmasis tidak lagi banyak berperan pada peracikan obat. Obat yang tertulis di resep yang ditulis oleh dokter sudah dalam bentuk obat jadi. Tinggal diserahkan kepada pasien saja. Peranan profesi kefarmasian menjadi menyempit.

Walaupun peracikan obat-obatan tetap ada, tetapi sudah tidak seperti periode awal.

Setelah era industri farmasi

Setelahnya terjadi banyak sekali perkembangan dunia kesehatan, misalnya ilmu kedokteran yang semakin spesialis, ditemukannya obat-obat baru yang lebih efektif.

Namun semakin banyaknya jumlah dan jenis obat, muncullah permasalahan akibat efek samping obat, interaksi obat dan teratogenesis.

Biaya pengobatan semakin mahal mengakibatkan masyarakat ingin mendapatkan pelayanan yang maksimal juga.

Kebutuhan terhadap tenaga profesional kesehatan yang mempunyai pengetahuan komprehensif mengenai pengobatan yang tidak lain adalah farmasis (apoteker) juga meningkat.

Situasi ini mengakibatkan muncul istilah pelayanan farmasi klinis.

Farmasi Klinis disebut juga Farmasi Komunitas

Disebut juga sebagai farmasi komunitas untuk membedakan dengan jurusan yang fokusnya pada dunia industri farmasi.

Farmasi komunitas ini , mempunyai pengetahuan dan keterampilan lebih dalam hal berikut. Pendidikan di jurusan farmasi komunitas juga di fokuskan untuk hal-hal ini:

  • Memahami konsep penyakit.

    Ilmu mengenai anatomi & fisiologi manusia, patofisiologi penyakit, patogenesis penyakit wajib dikuasai.
  • Memahami penatalaksanaan Penyakit (farmakologi, farmakoterapi serta produk knowledge)
  • Teknik dalam berkomunikasi serta konseling dengan pasien
  • Pemahaman mengenai Evidence Based Medicine (EBM) serta mampu menelusuri
    ilmu farmasi praktis lainnya seperti farmakokinetik klinik, farmakologi, efek samping obat, interaksi obat, mekanisme kerja obat, farmasetika.

Karakteristik atau Fungsi Farmasi Klinis

Karakteristik dari farmasi klinis antara lain :

  • Orientasinya kepada pasien sehingga harus terlibat langsung dalam perawatan pasien
  • Dapat bersifat pasif, misalnya intervensi setelah pengobatan dimulai juga bisa memberikan informasi jika diperlukan;
  • Dapat bersifat aktif, misalnya dengan memberikan masukan kepada dokter terkait dengan pengobatan pasien
  • Memiliki tanggung jawab terhadap saran yang diberikan
  • Farmasi menjadi mitra yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya (seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain).

Jurusan Farmasi Klinik

Farmasis klinis memiliki peran dalam mengidentifikasi permasalahan terkait obat atau istilahnya Drug Related Problems (DRPs).

DRPs dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Kebutuhan terhadap obat atau drug needed
    a. Obat diindikasikan namu tidak diresepkan
    b. Problem medis yang sudah jelas namun tidak diterapi
    c. Obat yang diresepkan telah benar, namun tidak digunakan (non compliance)
  2. Ketidaktepatan pemberian obat (wrong/inappropriate drug)
    a. Tidak ada masalah medis yang jelas untuk penggunaan suatu obat
    b. Obat yang tidak sesuai dengan problem medis yang ada
    c. Problem medis dapat sembuh sendiri walapun tanpa pemberian obat
    d. Duplikasi terapi atau terapi yang double
    e. Obat mahal padahal ada alternatif obat yang lebih murah
    f. Obat tidak ada di dalam formularium
    g. Pemberian yang tidak memperhitungkan bagaimana kondisi pasien
  3. Dosis yang tidak tepat (wrong / inappropriate dose)
    a. Dosis yang terlalu tinggi
    b. Penggunaan yang berlebihan (over compliance)
    c. Dosis yang terlalu rendah
    d. Penggunaan kurang oleh pasien (under compliance)
    e. Ketidaktepatan dalam interval dosis
  4. Efek buruk suatu obat (adverse drug reaction)
    a. Efek samping obat
    b. Alergi obat
    c. Obat pemicu kerusakan tubuh
    d. Obat pemicu perubahan nilai pemeriksaan laboratorium
  5. Adanya Interaksi obat (drug interaction)
    a. Interaksi obat dengan obat atau dengan herbal
    b. Interaksi obat dengan makanan
    c. Interaksi obat dengan uji laboratorium

Untuk itu jurusan kuliah farmasi klinis selalu digenjot dengan ilmu-ilmu tentang obat seperti list di atas secara mendalam. Seorang farmasi dituntut untuk cerdas dan aktif menggali masalah.

apa drps itu, apa drug related problems itu. Penjelasan lengkap mengenai drps farmasi.

Dalam peracikan obatpun farmasi tetap harus memiliki keterampilan dan memenuhi prosedur peracikan seperti penggunaan jas laboratorium yang benar. Sedangkan untuk pembelian grosir jas lab farmasi dapat mengunjungi halaman utama web ini.

Farmasi klinis juga harus memiliki kemampuan untuk dapat melayani pasien dengan baik. Farmasi memahami psikologis pasien serta dapat melayani dengan optimal adalah suatu keharusan juga.

Farmasi Klinis Yogyakarta

Di Yogyakarta, ada beberapa universitas yang terkenal memiliki jurusan farmasi klinis yang baik. Terkenal di mana-mana sebagai penghasil farmasi klinis yang Andal.

Jurusan farmasi di universitas berikut ini pun sudah mendapatkan akreditasi A.

Universitas dengan jurusan farmasi klinis di Yogyakarta antara lain:

Oh ya, daftar ini bukan disusun dari yang paling baik ke yang paling kurang baik. Masing-masing memiliki kelebihannya. Baca 5 Daftar Kampus Jurusan Farmasi di Yogyakarta.

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
  2. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
  3. Universitas Sanata Dharma (USD atau Sadhar)
  4. Universitas Islam Indonesia (UII)

Sekali lagi, keempat universitas di atas memiliki kelebihannya masing-masing.

Menjadi Farmasi Komunitas Yang Handal

Menjadi farmasi yang handal adalah cita-cita banyak farmasi. Ini yang menyebabkan mereka selalu belajar dan terus belajar mengenai obat dan seluk beluknya.

Ada istilah:

Learning enhances practice, but it doesn’t replace it. If performance matters, learning alone is never enough.

Selain menjadi long life learner atau pembelajar seumur hidup, farmasi apoteker juga harus selalu mengaplikasikan ilmunya. Ilmu yang terasah melalui praktik tentu akan menjadikan ilmu dan kemampuan farmasi semakin tajam juga.

Sukses Selalu kepada Farmasis.

Leave a Comment