Berikut adalah sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuan: 1) rasa ingin tahu yang besar; 2) Kreatif dan imajinasif; 3) Kemampuan mengamati; 4) skeptis (tidak mudah percaya dengan hasil pengamatannya).
Pemikiran ilmiah adalah cara berpikir yang sangat spesifik. Ini belajar untuk berpikir seperti ilmuwan, mengamati pola dan prinsip-prinsip dari cara-cara bekerja. Para ilmuwan belajar dengan mengamati hal-hal dan belajar bagaimana mereka bekerja.
Dalam sains, penting untuk menjaga pikiran terbuka dan mengubah pemikiran Anda ketika disajikan dengan bukti baru. Ilmuwan yang baik melakukan ini, dan seiring waktu, pengetahuan besar pengetahuan dibangun. Pengetahuan ini kemudian dapat digunakan sebagai bantalan peluncuran untuk penemuan baru.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan
Berikut ini adalah sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan:
1. Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang besar
Keingintahuan adalah karakteristik fundamental dari para ilmuwan. Ini membantu mereka untuk mengetahui dunia di sekitar mereka, dan itulah yang mendorong manusia untuk belajar tentang beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Kebanyakan orang datang untuk menerima sesuatu sebagaimana adanya. Ilmuwan tidak. Mereka mempelajari mengapa hal-hal bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi mereka. Mereka menggunakan kreativitas mereka untuk penasaran dan belajar lebih banyak tentang dunia.
2. Kreatifitas dan Imajinasi – Sikap Ilmiah yang harus dimiliki Ilmuan
Kemampuan untuk berpikir kreatif sangat penting untuk penyelidikan ilmiah. Para ilmuwan harus memiliki pikiran terbuka ketika mereka merumuskan penelitian mereka karena mereka mencari alasan yang masuk akal mengapa hal-hal bekerja seperti yang mereka lakukan.
Metode sains adalah untuk menciptakan hipotesis untuk menjelaskan fenomena, dan kemudian mengujinya dengan eksperimen. Kreativitas ini juga diperlukan ketika Anda menyadari bahwa eksperimen tidak akan seperti yang diharapkan.
Penemuan Alexander Fleming dari Penicillin adalah contohnya. Dia memperhatikan bahwa ketika budidaya bakteri-nya terkontaminasi dengan spora, spora ini membunuh bakteri. Pengamatan ini menyebabkan penemuan penisilin.
3, Kemampuan Mengamati
Penemuan Fleming juga tampaknya terkait dengan keterampilan pengamatannya. Mengamati dan merekam fenomena alam telah memicu kemajuan ilmiah, bahkan jika pengamatan tampaknya tidak terkait dengan subjek utama yang dihadapi.
Misalnya, seorang dokter dapat menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik untuk menonton aktivitas otak Anda selama operasi. Tujuan dari mesin ini adalah untuk membantu dokter dalam membuat keputusan tentang alat mana yang digunakan.
4. Pendekatan skeptis
Eksperimen ilmiah hanya dapat mencapai kesimpulan yang akurat jika hipotesis ilmuwan valid. Itu sebabnya juga penting bagi para ilmuwan skeptis terhadap pekerjaannya sendiri.
Ketika seorang ilmuwan melihat hasil percobaan, ia harus kritis. Mungkin ada cacat dalam proses eksperimen. Ketika pengamatan dibuat, mungkin mereka tidak dibuat dengan benar atau mungkin ada cara lain untuk menjelaskan apa yang terjadi. Hasilnya mungkin bertentangan dengan eksperimen lain yang dilakukan oleh para ilmuwan lain, atau mungkin ada hipotesis yang lebih baik yang menjelaskan hasilnya lebih baik.
Jurnal peer-review adalah tempat di mana para ilmuwan dapat memperoleh umpan balik dari para ahli lain. Para ilmuwan yang menerbitkan dalam jurnal ini mendapat manfaat dari skeptisisme kolektif komunitas ilmiah.
Para ilmuan dalam bekerja di laboratorum pasti menggunakan alat proteksi diri seperti jas laboratorium. Jas laboratorium harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Baca untuk mengetahui persyaratan jas lab yang baik.